Rabu, 12 Maret 2014

MODUL sistem informasi manajement



I. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi, komputer merupakan sarana dalam menciptakan dan mengembangkan suatu sistem informasi handal. Oleh karena itu setiap orang harus mampu mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Informasi yang berkualitas ini akan memudahkan user dalam mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan bernilai strategis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia tidak akan dapat melanjutkan kehidupannya. Hal ini berlaku juga di dalam sebuah perusahaan, bagaimana peran informasi yang sangat besar dalam mendukung kelangsungan perusahaan. Akibat ketiadaan atau kekurangan informasi dalam waktu tertentu, perusahaan akan mengalami ketidakmampuan dalam mengelola dan mengontrol sumber daya secara terpadu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan bersaing dengan para pesaingnya.
Upaya perusahaan dalam menghasilkan informasi yang handal harus dilakukan dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola informasi berbasis komputer secara menyeluruh dan terkoordinasi yang mampu mentransformasikan data menjadi informasi lewat serangkaian cara yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Peran manajemen menjadi sangat penting dalam menghasilkan informasi, terkait pemetaan kebutuhan informasi, penentuan jenis dan kualifikasi informasi, dan penggunaan informasi tersebut yang didasarkan kepada “core business” dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, Sistem Informasi Manajemen memiliki cakupan lebih luas dari teknologi informasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen.
Dalam perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pengelolaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. SIM dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau justru sistem yang terlalu banyak data. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting atau vital dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. SIM perusahaan merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus dievaluasi dengan cara yang sama seperti investasi besar lain yang akan dilakukan oleh organisasi. Yang memperumit investasi itu adalah karena investasi tersebut memerlukan lebih dari sekedar pengeluaran uang yang besar. Manajemen seluruh organisasi harus berkomitmen untuk melaksanakan proses bisnis yang memungkinkan tiap proses bisnis lain di dalam organisasi melihat dan memahami transaksi tersebut. Kerumitannya adalah kenyataan bahwa banyak keuntungan SIM perusahaan tidak bersifat finansial.
1.2     Tujuan
Paper ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan umum tentang materi sistem informasi manajemen. Dengan mempelajari isi paper ini, diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dasar mengenai SIM dan memahami peran sistem informasi manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Wikipedia, 2010).
Tujuan SIM, yaitu:
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 1.
Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
•    Mendukung proses bisnis dan operasional
•    Mendukung pengambilan keputusan
•    Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
2.1.1    Teknologi Informasi
a.    Definisi Teknologi Informasi
Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau Infotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya :
  • Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu pengguna bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
  • Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
  • Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.
b.    Pengelompokan Teknologi Informasi
Telah diketahui bahwa teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Lebih rinci, teknologi infromasi dapat dikelompokan menjadi 6 teknologi, yakni teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi penyimpanan, dan teknologi mesin pemroses.
1.    Teknologi Komunikasi
2.    Teknologi Masukan
Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti masukan yang lazim dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.
3.    Teknologi Mesin Pemroses
Mesin Pemroses (processing machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing Unit), mikroprosesor, atau prosesor. Contoh prosesor yang terkeanl saat ini, antara lain adalah Intel dan AMD.
4.    Teknologi Penyimpanan
Teknologi penyimpanan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu memori internal dan penyimpanan eksternal.
Memori internal (biasa juga disebut main memory atau memori utama) berfungsi sebagai pengikat sementara baik bagi data, program, maupun informasi ketika proses pengolahannya dilaksanakan oleh CPU. Dua contoh memori internal yaitu ROM dan RAM. ROM (Read Only Memory) adalah memori yang hanya bisa dibaca, sedangkan RAM (Read Access Memory) adalah memori yang isinya bisa diperbaharui.
Penyimpanan eksternal (external storage) dikenal juga dengan sebutan penyimpanan sekunder. Penyimpanan eksternal adalah segala piranti yang berfungsi untuk menyimpan data secara permanen. Pengertian permanen disini berarti bahwa data yang terdapat pada penyimpanan akan tetap terpelihara dengan baik sekalipun komputer sudah dalam keadaan mati (tidak mendapat aliran listrik). Harddisk, disket, dan flashdisk adalah contoh penyimpanan eksternal.
5.    Teknologi Keluaran
Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan segala piranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan sistem. Layar dan monitor dan printer merupakan piranti yang biasa digunakan sebagai piranti keluaran.
6.    Teknologi Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program. Tentu saja untuk mengerjakan tugas komputer, diperlukan perangkat lunak sendiri. Sebagai contoh Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata yang berguna untuk membuat dokumen, sedangkan Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengolah gambar.
c.    Komponen Sistem Teknologi Informasi
Yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu piranti lunak dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa:
1.    Data
2.    perangkat keras (hardware)
3.    perangkat lunak (software)
4.    Perangkat Jaringan (netware)
5.    orang (brainware)
 Sistem teknologi informasi dapat dibedakan dengan berbagai cara pengklasifikasian. Misalnya, menurut fungsi sistem (embedded IT System, dedicated IT system, dan general purpose IT system), menurut departemen atau perusahaan bisnis (sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dll), menurut dukungan terhadap level manajemen dalam perusahana (sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, dan sistem informasi eksekutif), menurut ukuran dan menurut cara melayani permintaan (klien-server).
d.    Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM, transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
•    Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
•    Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses.
•    Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.

2.2.2    Internet Working
a.    Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun internet, yakni Protocol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), client dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet” atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi. 

b.    Ekstranet
Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun ekstranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain.
Jadi, ekstranet merupakan perluasan dari jaringan intranet yang biasanya menghubungkan jaringan satu jaringan lokal dengan jaringan lokal lainnya. Ekstranet memiliki security yang lebih aman dibandingakan dengan internet.

c.    Internet
Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Jadi, internet menggunakan suatu pengalamatan khusus untuk menyampaikan pesan atau informasi antar perangkat. Jaringan internet merupakan jaringan besar yang ada di dunia ini yang menghubungkan satu benua dengan benua lainnya.

2.2.3     E-commerce
E-commerce adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penjualan barang dan jasa melalui Internet. Dalam pengertian yang paling umum, hanya menciptakan situs Web yang mengiklankan dan mempromosikan produk dapat dianggap “e-commerce.” Dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun e-commerce telah menjadi jauh lebih canggih. Bisnis e-commerce sekarang menawarkan toko online yang rumit di mana pelanggan dapat mengakses ribuan produk, pemesanan, pilih metode pengiriman yang diinginkan dan membayar untuk pembelian menggunakan kartu kredit mereka.
Sedangkan menurut O’Brien (2011), E-commerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran, dan pelayanan produk, layanan, dan informasi melalui berbagai jaringan komputer. Banyak perusahaan sekarang menggunakan internet, intranet, extranet, dan jaringan lain untuk mendukung setiap langkah dari proses komersial, termasuk segala sesuatu dari dukungan iklan, penjualan, dan pelanggan di World Wide Web untuk keamanan Internet dan mekanisme pembayaran yang memastikan penyelesaian pengiriman dan proses pembayaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk situs Web Internet untuk penjualan online, akses ke database persediaan ekstranet oleh pelanggan besar, dan penggunaan intranet perusahaan dengan tenaga penjualan untuk mengakses catatan pelanggan untuk manajemen hubungan pelanggan.

2.2.4    E- Business
e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi ,dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.
Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa. (http://id.wikipedia.org/wiki/E-business).
E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)

III. STUDI KASUS

3.1    For Companies Both Big and Small: Running a Business on Smartphones
Pada awal 2006, San Antonio, CPS Energy yang berbasis di Texas, penyedia energi terbesar milik pemerintah, sedang menuju pada kekayaan dari berbagai segi. Perusahaan memiliki peringkat obligasi tertinggi dari penyedia utilitas. Tenaga kerja dan basis pelanggan secara umum menyatakan kepuasan. Dan yang paling penting, perusahaan itu menguntungkan. Dengan kata lain, tidak ada tanda-tanda eksternal dari perusahaan akan meluncurkan program teknologi yang akan mendefinisikan kembali cara melakukan bisnis dan membentuk tenaga kerja dari sekitar 4.000.
Tidak ada tanda-tanda eksternal yang terlihat, tetapi bagi orang – orang yang mengetahui, termasuk Christopher Barron, Wakil Presiden CPS Energy dan CIO,  tidak mungkin lebih jelas lagi bahwa perubahan sudah dekat dan masa depan perusahaan mungkin bergantung padanya.
“Tenaga kerja yang kami miliki di perusahaan lebih banyak dari pada yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan,” kata Barron.
Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga kerja mobile besar seperti perusahaan sendiri, seperti FedEx dan UPS, dan ia juga melihat perbedaan besar cara bisnisnya beroperasi. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit atau tidak ada akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh dari kantor atau gudang. Mereka sering diminta untuk mengunjungi situs kerja atau lokasi pelanggan untuk mendiagnosis masalah atau menyarankan perbaikan yang benar sebelum melaporkan ke departemen atau pihak yang tepat , yang kemudian akan memulai langkah berikutnya yaitu proses penyelesaian. Dapat diartikan bahwa pengiriman pekerja bertambah, dan seluruh pekerjaannya bisa memakan waktu berhari – hari.
“Jika kami terus bekerja dengan jumlah kerja manual yang diperlukan bagi kita untuk mencapai pekerjaan itu, kita tidak akan berada dalam posisi untuk menjadi kompetitif di masa depan,” kata Barron. Dari kesadaran ini, program Magellan lahir.
Program Magellan dibayangkan oleh Barron dan rekan-rekannya sebagai cara yang lebih baik untuk memobilisasi dan menghubungkan secara tradisional siloed tenaga kerja orang-orang dan sistem yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Tujuan program adalah untuk memperluas CPS’s jaringan infrastruktur, membangun jaringan aman Wi-Fi sendiri di kantor-kantor dan gudang, dan menyebarkan smartphone dan aplikasi mobile custom untuk semua staf CPS yang saat ini tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile lainnya. Untuk Barron, tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan smartphone untuk basis pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan eksekutif.
“Salah satu masalah terbesar kami adalah persepsi bahwa teknologi hanya sedikit menyajikan selain e-mail, dan biaya banyak,” Barron mengatakan. “Untuk CIO agar mencoba untuk menghilangkan semua hambatan dari eksekutif senior mungkin membutuhkan waktu lama,” Barron mengatakan. ‘ Jadi daripada mencoba untuk mendapatkan kepercayaan para eksekutif dan meredakan semua ketakutan mereka tentang biaya, penggunaan dan keselamatan, kami telah pergi ke kelompok-kelompok tertentu, insinyur, baris pekerja, pekerja kantor, dan karena sangat murah kita sudah mampu  memberikan keluar perangkat secara eksperimental.’ Ada begitu banyak nilai dalam perangkat genggam ini dan dua atau tiga aplikasi yang mereka membuktikan diri,”katanya. “Anda hanya perlu memberikan perangkat ke tangan orang-orang yang benar-benar perlu untuk menggunakannya untuk mendemonstrasikannya.”
Tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka sebagai kamera digital di situs pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai pemberitahuan penerima darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan sekelompok kecil pekerja “umum” untuk layanan panggilan untuk memastikan orang yang tepat berada di sana. Hari ini, satu pekerja dapat mengunjungi situs, mengambil foto dari bagian yang rusak dari peralatan atau infrastruktur, dan kemudian mengirimkannya kembali ke kantor pusat atau kantor.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk memperbaiki masalah atau pengiriman  berita yang sesuai, yang tersedia langsung melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone.
“Program Magellan, melalui penggunaan dari smartphone dan teknologi lainnya, akan memberdayakan semua karyawan, tidak peduli apa pekerjaan yang mereka lakukan, menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar ‘thought network,’” kata Baron. “Sekarang setiap orang seperti bagian dalam jaringan kami.” Perusahaan juga melihat keuntungan yang signifikan dalam efisiensi rantai penawaran yang berkaitan dengan Magellan dan penyebaran smartphone, ia mengatakan. Sebagai contoh, smartphone membantu mempercepat proses pemesanan pembelian, karena di masa lalu orang tertentu atau sekelompok orang perlu tempat untuk menyetujui pesanan. Sekarang persetujuan dapat dilakukan secara praktis hampir di mana saja dengan cakupan jangkauan selular.  Rantai pasokan perusahaan pembeli  juga dapat mengunjungi gudang  untuk bekerja dengan orang-orang yang benar-benar memesan, untuk menuju waktu order yang lebih cepat dan lebih proaktif dalam management keseluruhan. Hanya dalam satu tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari 65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8 juta sejak program Magellan dimulai.
Selain itu, tingkat kepuasan karyawan dan pelanggan yang naik, Barron mencatat, karena staf sekarang memiliki lebih banyak akses ke sistem perusahaan dan informasi, dan mereka merasa lebih dekat dengan bisnis. Karena CPS sekarang dapat menyelesaikan masalah pelanggan lebih banyak dengan lebih sedikit proses, mereka telah mengurangi waktu untuk menyelesaikan sebagian besar layanan panggilan, mengarah ke pelanggan yang lebih bahagia. Pada kenyataannya, perusahaan menerima nilai  tertinggi di J.D Power and Associates’ 2007 Gas Utility Residential Customer Satisfaction Survey.
Bagaimana teknologi, adalah tidak lagi sebagai ruang lingkup yang eksklusif dari perusahaan besar dengan anggaran IT yang signifikan, setidaknya tidak lagi. Lloyd’s Construction di Eagan, Minnesota, sepertinya tidak tampak membutuhkan perangkat software telepon yang mencolok. Sejumlah 9 juta dollar per tahun untuk pembongkaran dan perusahaan pengangkutan telah dijalankan oleh keluarga yang sama selama 24 tahun. Lloyd’s membawa bangunan komersial dan residensial dan kemudian mengangku mereka pergi. Apa yang bisa lebih sederhana? Yaitu jika mencari 100 orang pegawai, 30 truk, dan lebih dari 400 dumpsters dapat disebut sederhana. Koordinasi mereka bergerak bagian sangat penting untuk menumbuhkan bisnis dan untuk menyimpan kewarasan Stephanie Lloyd, 41, yang telah menjalankan perusahaan untuk empat tahun terakhir. Sampai saat ini, Lloyd’s digunakan menganalisis angka, buku besar, dan menghitung software akuntansi di perusahaan PC untuk melacak pekerja dan peralatan. Apabila keadaan menjadi lebih buruk, perusahaan menggunakan radio untuk berkoordinasi dengan para pekerja di tempat kerja. Menara telepon seluler lebih banyak datang online di Minnesota, penerimaan radio Lloyd lebih buruk. Itu memang sudah waktunya, Lloyds memutuskan, untuk menyeret perusahaan mereka ke abad ke-21 dunia smartphone.
Lloyd’s sudah mempertimbangkan setengah lusin produktivitas mobile software sebelum menetap di e-Trace, yang kebetulan datang dari sebuah perusahaan disebut GearWorks yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya itu GearWorks lokal, tetapi software yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850 telepon, yang ditujukan untuk industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli ponsel ini untuk berbicara  untuk memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak. Segera, technophobic staf mengalami kesulitan. Karyawan harus dibimbing untuk belajar langkah-langkah cepat dengan ahlinya dengan dasar fitur pada ponsel baru mereka. Selama 18 bulan, dua sistem berlari berdampingan: e-Trace seperti dihapus, dan sistem kertas lama dan pencil system seperti itu dihapus. Ketidakkonsistenan akutansi tidak menyebar secara cepat.
Dan e-Trace memunculkan masalah tenaga kerja yang peka. Perangkat lunak ini menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan. Mereka kecewa, Lloyds menemukan bahwa beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu yang diparkir di luar tempat makan siang yang sama orang-orang yang tidak pada rute yang ditentukan. Lloyd sangat bersimpati pada kebutuhan pekerja untuk beristirahat “kita semua telah bekerja pembongkaran di sini,” katanya, tapi cepat menjepit pada orang-orang yang tidak sah.
CEO GearWorks mengatakan tantangan yang dihadapi Lloyd’s sangat diharapkan. “Semua produk ini beroperasi pada tantangan dan kesempatan yang menyenangkan,” kata Todd Krautkremer, 47.”Tapi perangkat lunak kami melakukan pekerjaan yang baik sehingga memberikan keleluasaan pada pelanggan untuk mengontol kontrol laju perubahan dalam bisnis.”
Setelah masalahnya dapat  teratasi, maka keuntungannya menjadi jelas. Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan  7 pekerja kantor yang menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket data tak terbatas untuk setiap telepon, yang total sekitar $4.000 per bulan.Tambahan biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s menghabiskan sekitar $50,000 per tahun untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk membantu perusahaan. Sekarang orang itu datang seminggu  satu hari selama 6 jam, menyimpan sekitar $1000 per minggu. Pemasukan data dan pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd mengatakan, sekitar 1½ kali lebih cepat daripada kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah memotong biaya bahan bakar sekitar 30 persen. Dan karyawan telah berhenti membuat transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd memperkirakan peningkatan bersih kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007, tidak buruk kembali pada $50.000.

3.2    Sew What? Inc.: The Role of Information Technology in Small Business Success.
Apa kesamaan dari Sting, Elton John and Madonna? Selain sebagai rock star dengan reputasi internasional, mereka menggunakan latar belakang desain teater dan diproduksi oleh pembuat custom drapery See What? Inc. Berbasis di Rancho Dominguez, California, See What? menyediakan custom theatrical drapery dan kain untuk panggung, konser, fashion show, dan acara khusus di mancanegara dan menjadi pemimpin industri rock and roll.
Didirikan pada 1992 oleh Megan Duckett, seorang kelahiran Australia. Sew What? tumbuh dari hanya perusahaan yang bertempat di dapur dan garasi kecil menjadi perusahaan multimillion dollar, terima kasih untuk pendekatan “jangan berkata tidak” untuk kepuasan pelanggan. “Pada saat saya melihat suatu masalah, saya tidak terpuruk.  Saya akan mencari jalan keluar dan meminta semua orang untuk membantu saya”, dia berkata.
Apakah yang menjadikan sebuah bisnis bagi seorang wanita yang dimulai dari dapur dan berkembang menjadi perusahaan bernilai jutaan dollar dengan 35 pekerja?. Atribut yang menjadi kunci sukses bagi seorang Megan Duckett dimulai dari kerja keras, kualitas pengerjaan, dan terutama teknologi informasi.
Sew What? menikmati pertumbuhan yang pesat di beberapa tahun terakhir, mencapai 4 juta dollar penjualan per tahun pada akhir tahun 2006. Presiden Perusahaan Duckett melakukan banyak kredit untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan melalui kemampuannya untuk memanfaatkan teknologi informasi dan internet untuk meningkatkan penjualan. “Sebelum kami membuka website, sewwhatinc.com, hampir semua bisnis kami berbasis lokal” kata Duckett. “Tapi setelah launching website nya 3 tahun lalu, sekarang kami memiliki klien di seluruh dunia. Kenyataannya, tahun lalu pendapatan kami meningkat sebesar 45 % dari pedapatan penjualan per tahun, dan di tahun ini kami menargetkan untuk memperoleh peningkatan 65% penjualan  di tahun 2005. Dan awalnya semua pertumbuhan datang dari “web-driven sales”.
Meskipun situs Web perusahaan dapat mengambil langkah utama, pengelolaan semua situs bisnis membutuhkan banyak upaya di balik layar. Secara khusus, Duckett bergantung pada infrastruktur IT yang solid untuk membantu menjaga perusahaan berjalan lancar. “Kami adalah perusahaan berbasis customer-centric. Sangatlah penting untuk kita memiliki teknologi informasi back-office yang sangat baik untuk mengelola bisnis dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan kami.”
Sew What? menjalankan sebagian besar bisnisnya dengan Intuit’s Quick-Books Enterprise Solutions Manufacturing dan Wholesale Edition software dan sistem operasi Microsoft Windows yang terpasang pada server Dell PowerEdge 860, menggunakan prosesor Intel Xeon dan memori penyimpanan sebesar 146 gigabyte. Menurut Duckett, “untuk menjalankan bisnis, kami membutuhkan banyak tempat penyimpanan data. Selain informasi pelanggan dan hal hal operasional yang penting dan file keuangan QuickBooks, kami perlu menyimpan ribuan file gambar gorden dan kain, dokumen instruksi pelanggan, dan jenis data lainnya “Tambahan dukungan komputer Sew What? termasuk server Dell PowerEdge 500 tua yang didedikasikan untuk beberapa aplikasi yang lebih kecil dan berbagai Dell desktop PC systems untuk karyawan.
Sew What? dimulai pada tahun 1992 sebagai usaha paruh waktu, dengan model potongan Duckett dan kain jahitan di atas meja dapur. Dia bekerja penuh waktu di tahun 1997 dan mulai beroperasi penuh pada tahun 1998. Peran penting teknologi dalam menjalankan bisnis kecil yang sukses mencapai puncak  ketika ia kehilangan kontrak besar. Klien potensial mengatakan bahwa tanpa sebuah situs web, perusahaannya “tidak memiliki kredibilitas.” “Sebelum kehilangan kontrak itu, saya berpikir, ‘saya menjalankan bisnis menjahit dan cottage craft. saya tidak membutuhkan situs Web, ‘”katanya. Duckett mengakui bahwa dia agak sombong, terutama karena bisnisnya tumbuh dengan “cukup baik” hanya dengan metode mulut ke mulut saja. “Saya cepat mempelajari kesalahan dari proses berpikir. Anda tidak dapat memiliki sikap itu dan tak kemana mana, “ia mengakui.
Kehilangan kontrak juga bertepatan dengan periode pertumbuhan rendah antara 2001 dan 2002. Saat itulah Duckett memutuskan untuk merangkul teknologi. Menggunakan Microsoft Publisher, ia dirancang dan dibangun situs Web sendiri. “Kau cari tahu tentang suatu hal dan belajar bagaimana untuk mengelolanya ketika anggaran yang tipis,” akunya.
Duckett terus bekerja untuk meningkatkan situs dan membuatnya lebih baik bagi pelanggannya. Setahun kemudian, merasa bahwa situs tersebut perlu penyegaran, dia mendaftar untuk program 10 minggu di Dreamweaver dan membangun kembali situs nya. Namun rekonstruksi Web yang lain membantu Sew What?  tumbuh menjadi perusahaan dengan pelanggan di seluruh dunia dan daftar klien yang mencakup bintang internasional rock, Gucci, dan majalah Rolling Stone.
pada tahun 2005, Duckett memutuskan bahwa dia perlu meningkatkan navigasi situs karena “Aku ingin menjadi ramping dan untuk memberikan pengalaman yang baik kepada para pelanggan. Itu di luar kemampuan saya, jadi kami menyewa perusahaan konsultan pemasaran Web untuk membangun sebuah sistem navigasi untuk situs itu. “
Dia bekerja dengan “senjata sewaan” untuk branding, optimasi mesin pencari, desain keseluruhan, dan tata letak situs. Duckett masih menyediakan semua konten, termasuk teks dan gambar. Ada juga versi Spanyol dari situs, dan para profesional mengatur  fitur pencarian dari situs utama untuk memasukkan varian ejaan untuk berbagai negara-negara berbahasa Inggris. Sebagai contoh, Anda dapat mencari ejaan teater Amerika atau versi Inggris dan Australia.
Situs ini juga memungkinkan pelanggan potensial meninjau semua jenis kotak warna dan mengajarkan mereka bagaimana untuk menghitung pengukuran yang akurat untuk proyek-proyek mereka, perbedaan antara samaran, penyiksa, dan tirai perjalanan; perawatan yang tepat dan makan dari berbagai bahan kain; dan banyak lagi.
Sementara membaca dengan teliti situs Web Dell satu hari, Duckett melihat sebuah artikel berita tentang Dell/NFIB Small Business Excellence Award. The National Federation of Independent Businesses (NFIB) dan Dell Inc mempresentasikan hadiah tahunan ini untuk satu usaha kecil dalam pengakuan penggunaan teknologi inovatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Pemenang menerima senilai $ 30.000 produk dan jasa Dell, keanggotaan seumur hidup untuk NFIB, dan satu hari di markas besar Dell dengan Michael Dell dan eksekutif senior lainnya.
Deskripsi dari jenis usaha yang mereka cari mengenai penjelasan sempurna sew what? Duckett menyadari. segala sesuatu yang mereka cari, telah kita lakukan, jadi saya memutuskan untuk masuk. suami saya [dan mitra bisnis] tertawa dan mengingatkan saya bahwa saya tidak akan pernah memenangkan apapun. menulis esai untuk kontes menyebabkan Duckett merenungkan segala sesuatu yang dia dan karyawannya telah capai selama setahun. kita harus duduk kembali dan merasa benar-benar bangga pada diri kita sendiri. hanya proses tersebut sudah cukup untuk menggairahkan setiap orang dalam rapat produksi mingguan kami.
Para juri juga menyadari semangat komitmen Megan Duckett untuk kepuasan pelanggan dan menggunakan teknologi informasi untuk kesuksesan bisnis, sehingga mereka dianugerahkan sewwhat? penghargaan keunggulan usaha kecil. Memenangkan penghargaan terbukti menjadi pengalaman yang sangat emosional. Melihat kaliber dan pencapaian sembilan finalis lainnya, Duckett tokoh sew what? akan tetap berada sebagai finalis dalam jajaran 10, “saya tidak bisa percaya bahwa sebuah perusahaan besar seperti Dell, begitu entrepreneurial dan maju dalam segala hal, akan melihat perusahaan kecil kami dan mengakuinya.”
Seperti pemilik bisnis kecil, Duckett menempatkan suatu jumlah energi fisik dan emosional yang sangat besar ke dalam pekerjaannya. “Memenangkan penghargaan ini begitu menyanjung secara tingkat pribadi”, katanya. “Bisnis ini sudah mendarah daging dalam setiap sel tubuh saya, dan untuk memiliki seseorang mengatakan, ‘Good job’, baik, dalam usaha kecil, tidak ada yang pernah mengatakan itu kepada Anda.”
Itu mungkin benar sebelumnya, namun kepemimpinan teknologi Sew What? Dan kesuksesan bisnis terus mendapatkan pengakuan. Pada bulan Maret 2007, perusahaan menerima StevieAward bagi perempuan dalam Bisnis untuk “perusahaan paling inovatif dalam setahun” di antara mereka sampai dengan 100 karyawan. Beberapa bulan sebelumnya, Sew What? telah menerima Penghargaan SMB (UKM) 20 dari PC Magazine, sebagai 20 dari yang paling inovatif teknologinya dalam usaha kecil dan menengah (UKM) setiap tahun. “Usaha kecil dan menengah mendorong perekonomian saat ini. Namun, mereka sering tidak mendapatkan perhatian dan pengakuan mereka layak, “kata PC Magazine Editor-in-Chief, Jim Louderback. “Kami ingin menyoroti kerja keras, kepemimpinan tekonologi,  dan semangat inovatif dari ribuan perusahaan UKM di seluruh dunia.”
Duckett berencana untuk menggunakan hadiah yang dia memenangkan untuk menambah sistem bar kode yang dapat menelusuri proses pembuatan di gudang perusahaan. Dalam menjalankan bisnis tirai, kain disimpan pada gulungan di dalam gudang dan kemudian bergerak melalui tahapan yang berbeda: penerimaan, memotong, menjahit, pengiriman, dan sebagainya. Proses pemindaian akan memungkinkan tim Duckett untuk melacak seberapa lama kain tetap berada pada tahap tertentu. Data ini akan memberikan mereka ide yang lebih baik dari biaya mereka, yang kemudian akan membantu mereka menghasilkan daftar harga yang lebih akurat.
“Kita tidak perlu waktu satu setengah jam bagi para pekerja jika memotong hanya membutuhkan waktu satu jam dan 15 menit”, kata Duckett. Saat ini, perusahaan melakukan pencatatan ditulis tangan (manual) pada saat datang dan keluar di kertas yang, katanya dapat memakan waktu terlalu lama dan terjadi terlalu banyak kesalahan. “Sistem baru ini juga akan membiarkan kita melacak kemajuan pesanan individu,” janjinya. “Kami mampu menyediakan layanan yang lebih baik dengan menjaga pelanggan.”
IV. PEMBAHASAN
4.1    Kasus “For Companies Both Big and Small: Running a Business on Smartphones”
A.    Bagaimana cara smartphone membantu perusahaan-perusahaan ini agar lebih menguntungkan? Sejauh apakah perbaikan dalam kinerja perusahaan yang akan datang dilihat dari pendapatan yang meningkat atau pengurangan biaya? Berikan  beberapa contoh dari kasus?
Jawab :
Smartphone membantu perusahaan salah satunya dengan cara pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan, dan smartphone juga memberdayakan para karyawan agar pekerjaan selesai  dengan lebih cepat, tepat dan mudah untuk mencapai target perusahaan.  Sehingga membuat konsumen merasa lebih puas dengan kinerja perusahaan. Hanya dalam satu tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari 65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8 juta sejak program Magellan dimulai.
Sama halnya dengan CPS, Lloyd’s yang sudah mempertimbangkan setengah lusin produktivitas mobile software sebelum menetap di e-Trace, yang kebetulan datang dari sebuah perusahaan GearWorks, yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya GearWorks lokal, tetapi software yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850 telepon, yang ditujukan untuk industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli ponsel “push to talk” agar memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak. Software (e-Trace) ini menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan.
Setelah masalahnya dapat teratasi, maka keuntungannya menjadi jelas. Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket data tak terbatas untuk setiap telepon, totalnya sekitar $4.000 per bulan. Tambahan biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s menghabiskan sekitar $50,000 per tahun untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk membantu perusahaan. Sekarang orang itu datang satu hari selama 6 jam dalam seminggu dan menyimpan sekitar $1.000 per minggu. Pemasukan data dan pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd mengatakan, sekitar 1½ kali lebih cepat daripada kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah memotong biaya bahan bakar sekitar 30 persen. Dan karyawan telah berhenti membuat transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd memperkirakan peningkatan bersih kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007, tidak buruk kembali pada $50.000.
Perusahaan-perusahaan ekspedisi seperti FedEx dan UPS, menggunakan program sejenis e-Trace dimana mereka mengaplikasikannya sebagai program pelacak kiriman. Program pelacakan kiriman ini tidak hanya dapat diakses oleh internal perusahaan sebagai kontrol pengiriman yang mereka lakukan namun juga,  oleh konsumen mereka. Konsumen dapat melakukan pengecekan dengan mengakses website mereka seperti salah satu progran tracking pada perusahaan FedEx
.
B.     Perusahaan yang dijelaskan dalam kasus menemukan cukup banyak perlawanan dari karyawan ketika memperkenalkan smartphone teknologi. Menurut Anda, mengapa ini terjadi? Apa yang bisa lakukan perusahaan untuk meningkatkan penerimaan inisiatif ini? Mengembangkan dua proposisi alternatif.
Jawab :
Ketika pertama kali teknologi diperkenalkan akan ada berbagai macam reaksi dari karyawan, ada yang menerima ataupun menolak. Para karyawan menolak karena karyawan merasa tidak nyaman dengan teknologi baru karena mereka harus mempelajari dari awal, yang membutuhkan waktu lama untuk belajar menggunakan teknologi baru tersebut. Untuk mengatasi hal ini perusahaan harus menemukan cara yang tepat agar teknologi ini dapat diterapkan. Salah satu caranya adalah perusahan menggunakan cara “step by step” , dimana perusahaan tidak secara penuh mengimplementasikan teknologi tersebut. Pertama kali perusahaan masih menggunakan teknologi lama di beberapa bagian dan menerapkan teknologi baru di bagian lainnya, sehingga pada jangka waktu tertentu kedua teknologi tersebut berjalan bersama. Disamping itu perusahaan juga harus mengadakan pelatihan untuk para karyawan agar dapat mempelajari dan terbiasa menggunakan teknologi baru tersebut.
Salah satu contoh perusahaan yanng telah berhasil menggunakan cara tersebut adalah pada PT Garuda Indonesia. Namun PT Garuda Indonesia harus membayar mahal karena adanya kesalahan penerapan sistem teknologi informasi (TI) yang menyebabkan puluhan jadwal penerbangannya menjadi kacau. Sistem baru yang mengintergasikan sistem dalam perusahaan penerbangan ini mengalami gangguan teknis. Integrated Operational Control System (IOCS) Garuda Indonesia yang didalamnya menyinergikan jadwal penerbangan, pergerakan pesawat, serta awak kabin tidak berjalan sesuai harapan. Akibat ketidaksesuaian antara jadwal awak kabin dan jadwal penerbangan yang ada, maka dari itu mengakibatkan sejumlah penerbangan Garuda delay dan ada di antaranya dibatalkan. Selama dalam masa perbaikan sistem tersebut, perusahaan mengadakan pelatihan pengenalan sistem baru terhadap karyawan-karyawannya. Sehingga pada saat sistem selesai diperbaharui, karyawan telah dapat langsung menggunakannya dan jadwal penerbangan menjadi normal kembali.
C.     CPS energi dan konstruksi Lloyd’s menggunakan smartphone untuk membuat proses yang ada lebih efisien. Bagaimana bisa mereka menggunakan teknologi untuk menciptakan produk baru dan layanan untuk pelanggan mereka? Termasuk setidaknya satu rekomendasi untuk setiap organisasi.
Jawab :
Perusahaan CPS dan Lloyd’s menggunakan smartphone untuk membuat proses pekerjaan mereka lebih efisien. Contohnya untuk perusahaan CPS  membantu perusahaan dengan tiga cara inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka sebagai kamera digital di situs pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai pemberitahuan penerima darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan sekelompok kecil pekerja “umum” untuk layanan panggilan untuk memastikan orang yang tepat berada di sana. Hari ini, satu pekerja dapat mengunjungi situs, mengambil foto dari bagian yang rusak dari peralatan atau infrastruktur, dan kemudian mengirimkannya kembali ke kantor pusat atau kantor. Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk memperbaiki masalah atau pengiriman  berita yang sesuai, yang tersedia langsung melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone. Selain itu, rantai distribusi pembeli dari perusahaan  juga dapat mengunjungi gudang  untuk bekerja dengan orang-orang yang benar-benar memesan, dan waktu order yang lebih cepat dan lebih proaktif dalam management keseluruhannya.
Sedangkan pada perusahaan Lloyd’s, software ini menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan. Lloyd’s menemukan bahwa beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu di luar tempat makan siang yang sama, tidak pada rute yang ditentukan. Teknologi ini dapat memberi tahu perusahaan mana saja karyawan yang beristirahat pada waktunya dan yang tidak.
Kami merekomendasikan bagi perusahaan CPS untuk lebih mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan, salah satu cara dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah bagi karyawan yang tidak diperlukan kehadirannya di kantor. Bagi karyawan yang dapat mengerjakan pekerjaannya dari rumah, dapat mengirimkan hasil pekerjaannya melalui jaringan yang dibangun oleh perusahaan menggunakan fasilitas internet. Dengan cara ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan biaya fixed cost, contohnya biaya sewa gedung serta biaya listrik.
Perusahaan juga perlu melakukan evaluasi penerapan teknologi smartphone secara kontinyu, agar dapat diketahui dan dinilai secara komprehensif dan up to date kelayakan teknologi tersebut. Hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam proses penyempurnaan dan pengembangannya dengan berpatokan kepada prinsip benefit yang didapatkan jauh lebih besar daripada cost yang dikeluarkan.
Untuk perusahaan Lloyd’s, kami merekomendasikan mereka dapat membuat seperti sistem yang dapat mengetahui posisi inventaris perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menghemat waktu pelaporan dan meminimalkan kehilangan inventaris sehingga dapat menghemat biaya. Pada inventaris tersebut dipasang sebuah bar kode , dimana apabila pegawai mereka mengecek inventaris tersebut dapat langseng memindai bar kode  menggunakan smartphone yang mereka miliki dan langsung mengirimkannya ke jaringan internet yang di bangun perusahaan.
4.2    Kasus “Sew What? Inc.: The Role of Information Technology in Small Business Success”
A.    Bagaimana teknologi informasi memberikan kontribusi pada keberhasilan bisnis Sew What? Inc? Berikan beberapa contoh dari kasus mengenai nilai bisnis dari informasi teknologi yang menunjukkan kesimpulan ini.
Jawab :
Pada awalnya Sew What? Inc. hanya merupakan perusahaan kecil namun setelah menerapkan sistem teknologi informasi dalam bisnisnya, Sew What? mulai menunjukkan peningkatan dalam penjualan.Sew What? merupakan perusahaan berbasis customer-centric, sangat penting bagi CEO memahami teknologi informasi yang sangat baik untuk mengelola bisnisnya dan memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggannya. Megan Ducket mengatakan bahwa salah satu cara ia bisa mencapai kesuksesan usahanya tersebut adalah dengan menggunakan teknologi informasi, yang dilakukan dengan membuat website perusahaan yaitu sewwhatinc.com. Hal ini terlihat dari penjualan yang meningkat setelah adanya website tersebut, yaitu mencapai 4 juta dollar penjualan per tahun.
Sebelum adanya website, perusahaan ini hanya berbisnis pada pangsa pasar lokal. Namun setelah diluncurkannya website sweehatinc.com pangsa pasarnya meluas hingga memiliki klien di seluruh dunia, seperti Gucci dan majalah Rolling Stone. Hal ini didukung dengan menyediakan beberapa versi bahasa di websitenya. Dan dengan adanya website tersebut maka kredibilitas perusahaan Sew What? di mata pelanggan semakin meningkat. Penggunaan teknologi informasi pada Sew What? juga bertujuan untuk pengelolaan bisnis yang lebih baik dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggannya.
Sew What? menjalankan sebagian besar bisnisnya dengan Intuit’s Quick-Books Enterprise Solutions Manufacturing dan Wholesale Edition software dan sistem operasi Microsoft Windows yang terpasang pada server Dell PowerEdge 860, menggunakan prosesor Intel Xeon dan memori penyimpanan sebesar 146 gigabyte. Memori penyimpanan yang besar ini digunakan untuk menyimpan informasi pelanggan dan hal hal operasional yang penting  serta file keuangan QuickBooks, ribuan file gambar gorden dan kain, dokumen instruksi pelanggan, dan jenis data lainnya.
Dia bekerja dengan “senjata sewaan” untuk branding, optimasi mesin pencari, desain keseluruhan, dan tata letak situs. Duckett masih menyediakan semua konten, termasuk teks dan gambar. Ada juga versi Spanyol dari situs, dan para profesional mengatur  fitur pencarian dari situs utama untuk memasukkan varian ejaan untuk berbagai negara-negara berbahasa Inggris. Sebagai contoh, Anda dapat mencari ejaan teater Amerika atau versi Inggris dan Australia.
Melalui studi kasus ini kita mengerti bahwa sangat penting untuk mengelola kepuasan pelanggan melalui TI. Pendekatan kepuasan pelanggan melalui TI memberikan Sew What? Inc adalah kesempatan besar untuk tumbuh dalam bisnis kecil, dalam dunia bisnis besar.
B.    Jika Anda seorang konsultan manajemen untuk Sew What? Inc., apa yang akan Anda sarankan untuk dilakukan Megan Duckett saat ini untuk menjadi lebih sukses dalam bisnis. Apa peran teknologi informasi yang akan anda ajukan dalam proposal Anda? Berikan rekomendasi yang spesifik!
Jawab:
•    Melakukan pemeliharan terhadap server data maupun hardware yang dimiliki, update data pelanggan, melakukan inovasi pada website. Inovasi yang dapat dilakukan dapat berupa memperbaiki desain website agar lebih menarik, mengatur tata letak navigasi pada website agar lebih user-friendly dan mudah dalam pengoperasiannya.
•    Selain penggunaan website sebaiknya perusahaan menggunakan beberapa media jejaring sosial lainnya seperti facebook atau twitter yang saat ini mudah untuk digunakan diakses oleh banyak orang. Sehingga perusahaan mereka lebih dikenal oleh banyak pihak, serta untuk lebih memudahkan komunikasi dengan pelanggan. Hal ini dapat membuka peluang pasar baru yang mungkin belum menggunakan jasa Sew What? Inc.
•    Sew What? Inc. sebaiknya memperluas unit usaha bisnis dan pangsa pasarnya ke berbagai negara yang potensial, misalnya ke pasar Asia.
•    Mengembangkan  sistem teknologi informasi yang terintegrasi dalam menentukan proses produksinya, yang dimulai dari penentuan jumlah input (raw materials) sampai dengan proses finishing. Hal tersebut bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan analisis biaya dan penentuan harga jual sehingga efisiensi produksi dapat optimal.
•    Rekomendasi yang dapat diberikan pada sew what? Inc. agar tetap bertahan dan sukses dalam dunia usaha custom theatrical drapery dan kain Sew What? Inc. dapat meningkatkan jumlah produk yang tersedia melalui e-commerce serta memperkenalkan produk lebih terarah dan unik ke pelanggannya. Dengan meningkatkan sistem informasi dan internet yang lebih baik seperti membantu untuk memberikan informasi yang akurat dan nyaman dalam mengakses situs.
•    Memberikan layanan bahasa yang lebih banyak dalam situs Sew What? Inc. agar dapat menjangkau setiap konsumen di seluruh dunia.
•    Meningkatkan jumlah tenaga pemasaran yang dibekali dengan pengetahuan mengenai teknologi informasi. Untuk memasarkan produk ke seluruh dunia maka penggunaan sistem informasi yang efektif berperan penting dalam membantu sistem pencatatan dan kontrol. Sehingga proses yang dilakukan lebih sistematis dengan biaya yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas produk.
C.    Bagaimana penggunaan teknologi informasi dapat membantu bisnis kecil menjadi lebih sukses? Berikan beberapa contoh untuk mendukung jawaban Anda.
Jawab:
Dalam sebuah bisnis dengan skala kecil, Teknologi Informasi sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan agar perusahaan yang masih berskala kecil dapat lebih dikenal secara luas. Teknologi Informasi ini bertujuan untuk memberikan pendekatan yang lebih sempurna bagi kepuasan pelanggan, dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Teknologi informasi memainkan peran penting didalam meningkatkan kredibilitas perusahaannya. Dengan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, TI membantu menjaga loyalitas pelanggannya.
Tumbuh pesatnya perusahaan juga dipengaruhi oleh kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan internet dalam meningkatkan penjualan. Terbukti dengan sebelum memasang website perusahaan, sewwhatinc.com, bisnis Sew What?  penjualan hanya dilakukan untuk pasar lokal, namun setelah mempunyai website yang telah diluncurkan pada tahun 2003, Sew What?Inc. memiliki klien hampir diseluruh dunia. Kenyataannya, setiap tahun  pendapatan meningkat 45%, dan untuk tahun 2006 ini perusahaan dapat menikmati penjualan sebesar 65% lebih tinggi dari penjualan tahun 2005 dan semua penjualan ini berasal dari penjualan melalui web.
Beberapa contoh usaha kecil yang memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan produknya agar dapat dikenal oleh masyarakat luas seperti toko ikanku. Usaha tersebut merupakan usaha penjualan ikan hias dan peralatan pendukunganya dengan pemasaran dikhususkan pada lokasi sekitar toko, namun untuk meningkatkan usaha dan keuntungan usaha toko ikanku memperbesar pelanggan mereka dengan memanfaatkan website dengan situs tokoikanku.com sehingga penjualan yang diperoleh juga meningkat. Biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit dan efisien dalam pemasaran karena pemanfaatan teknologi informasi tersebut.  Contoh lainnya yaitu usaha teh rosela (CV. Rozelt Mulia Abadi)  memproduksi produk makanan dan minuman olahan berbasis rosela untuk memperluas usahanya CV. Rozelt Mulia Abadi memanfaatkan teknologi informasi dengan memasarkan produknya melalui internet dengan situs rozelt.com.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.    Penggunaan teknologi informasi, seperti pemanfaatan website telah meningkatkan kinerja perusahaan terkait lonjakan penjualan yang sangat besar dibandingkan sebelum menggunakan sarana website.
2.    Selain menggunakan website sebagai sarana yang efektif untuk pemasaran, perusahaan Sew What? Inc. akan mengembangkan teknologi informasi untuk mengetahui tahapan proses produksi secara tepat (waktu) dan akurat (biaya) yang bermanfaat dalam penentuan harga jual dan pengiriman barang.
3.    Penggunaan teknologi smartphone dapat memperbaiki kinerja beberapa perusahaan dalam hal pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan memberdayakan para karyawan dalam melakukan pekerjaan secara lebih efisien dan lebih berkualitas sehingga berpengaruh kepada peningkatan pendapatan perusahaan tersebut.
4.    Dalam proses awal penggunaan teknologi baru, seperti smartphone perusahaan selalu menghadapi beberapa kendala, terkait adaptasi dari pihak internal perusahaan yang terbiasa dengan penggunaan tools atau metode lama yang lebih konvesional atau tradisional.
5.    Upaya perusahaan untuk meningkatkan proses internalisasi penggunaan smartphone dilakukan secara bertahap, yaitu “step by step” tidak secara full implementation, disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Adapun untuk capacity building karyawan dilakukan training secara intensif.
5.2. SARAN
1.    Sew What? Inc. perlu melakukan berbagai inovasi untuk menyempurnakan website yang dimiliki, seperti memperbaiki desain dan tata letak website agar lebih menarik dan user friendly, memperbanyak layanan bahasa agar menjangkau pelanggan yang lebih luas, dan mengembangkan e-commerce dalam rangka memperkenalkan produk yang lebih terarah dan menginfomasikan jumlah produk yang tersedia. Selain itu, perusahaan dapat menggunakan sarana jejaring sosial, seperti facebook dan twitter untuk meningkatkan pemasarannya.
2.    Perusahaan perlu segera mengembangkan sistem informasi yang lebih terintegrasi dalam proses produksi agar didapatkan biaya produksi dan dasar penentuan harga jual yang lebih tepat.
3.    Meningkatkan jumlah tenaga pemasaran yang dibekali dengan pengetahuan mengenai teknologi informasi.
4.    Perusahaan perlu melakukan evaluasi penerapan teknologi smartphone secara kontinyu, agar dapat diketahui dan dinilai secara komprehensif dan up to date kelayakan teknologi tersebut. Hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam proses penyempurnaan dan pengembangannya dengan berpatokan kepada prinsip benefit yang didapatkan jauh lebih besar daripada cost yang dikeluarkan.
5.    Dalam upaya untuk lebih mengefisiensikan biaya dan waktu yang dikeluarkan, maka perusahaan yang menggunakan teknologi smartphone dapat mengembangkan beberapa sistem, diantaranya sistem bekerja dari rumah bagi karyawan yang tidak diperlukan kehadirannya di kantor  dan sistem inventarisasi perusahaan dengan menggunakan bar kode  yang hasilnya langsung dikirimkan melalui jaringan internet.
6.    Perlu dikembangkan short course training bagi karyawan dalam lingkup kecil per bidang atau departemen agar lebih efektif dalam proses pembelajarannya dibandingkan pola training secara masal.
DAFTAR PUSTAKA
  1. Andrew, Dorine C., dan Stalick, Susan K. 1994. Business reengineering : The Survival guide. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice Hall, Inc.
  2. Indrajit, R. E. 2001. E-commerce, Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
  3. Ismail, M. 2004. Konsep Sitem Informasi Manajemen. http://library.usu.ac.id       [Tanggal akses: 19 November 2008,21:30].
  4. O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
  5. Wikipedia. 2008. Sistem Informasi Manajemen. http://id.wikipedia.org [Tanggal akses: 19 November 2008,